Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Budi Waseso Jelaskan Alasan Bulog Luncurkan Beras Berbahan Singkong

Reporter

image-gnews
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik Budi Waseso melakukan konferensi pers soal penyaluran bantuan sosial beras Presiden di Kantor Pusat Bulog, Jakarta. Selasa, 23 Juni 2020. Tempo/Caesar Akbar
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik Budi Waseso melakukan konferensi pers soal penyaluran bantuan sosial beras Presiden di Kantor Pusat Bulog, Jakarta. Selasa, 23 Juni 2020. Tempo/Caesar Akbar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan alasan diluncurkannya produk baru berupa beras singkong dengan merek Besita atau singkatan dari Beras Singkong Petani. Produk tersebut diluncurkan untuk memfasilitasi pemasaran produk dan hasil olahan singkong petani serta dalam upaya mendukung diversifikasi pangan nasional.

"Produksi lahan singkong Indonesia adalah salah satu yang terbesar di dunia dan sangat melimpah di tanah Nusantara, sehingga membutuhkan suatu gagasan untuk menciptakan alternatif pangan di luar beras. Maka kami melalui kerja sama dengan berbagai pihak telah memulai pengembangan singkong," kata Buwas dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 16 Desember 2020. 

Acara peluncuran tersebut dihadiri langsung Budi Waseso, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Soni Sulistia Wirawan, Ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Arifin Lambaga di Jenderal Coffee Nusantara, Bandung, Selasa.

Buwas mengatakan potensi Indonesia yang kaya akan produksi singkong harus dimanfaatkan dalam mendukung pemerintah, yakni Kementerian Pertanian menyukseskan program diversifikasi pangan. Diversifikasi pangan dilakukan karena Indonesia masih sangat ketergantungan terhadap beras sebagai sumber karbohidrat utama yang dapat memicu masalah ketahanan pangan nasional.

Mantan Kepala BNN itu mengatakan Indonesia memiliki potensi singkong yang sangat besar, yakni sekitar 85 persen dari luas singkong dunia tersebar di wilayah Sumatera, Maluku, Sulawesi, Papua termasuk Jawa dengan tingkat produktivitas yang sangat tinggi.

Untuk itu, Bulog sebagai BUMN Pangan bertindak sebagai promotor dan fasilitator produk hasil olahan singkong untuk mendukung program diversifikasi pangan agar terwujudnya ketahanan pangan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

15 jam lalu

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia bakal berstatus waspada kekeringan sampai dengan November karena dipengaruhi oleh fenomene El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

Direktur Bulog mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menyikapi produksi beras di tengah perubahan iklim.


Bulog Dorong Adanya Inovasi Ketahanan Pangan Menghadapi Dampak Krisis Iklim

1 hari lalu

Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Sonya Mamoriska saat membuka Indonesia International Rice Conference (IIRC) 2024. Acara ini berlangsung pada 19-21 September 2024 di International Convention Center - The Westin Nusa Dua, Bali. Tempo/Adil Al Hasan
Bulog Dorong Adanya Inovasi Ketahanan Pangan Menghadapi Dampak Krisis Iklim

Bulog menyatakan, krisis iklim mempengaruhi produksi beras dan mengancam ketahanan pangan. Perlu mencari inovasi untuk mengatasinya.


Perum Bulog Gelar IIRC 2024: Bahas Perubahan Iklim, Geopolitik, hingga Distribusi Beras di Dunia

1 hari lalu

Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Sonya Mamoriska saat membuka Indonesia International Rice Conference (IIRC) 2024. Acara ini berlangsung pada 19-21 September 2024 di International Convention Center - The Westin Nusa Dua, Bali. Tempo/Adil Al Hasan
Perum Bulog Gelar IIRC 2024: Bahas Perubahan Iklim, Geopolitik, hingga Distribusi Beras di Dunia

Direktur Bulog Sonya Mamoriska menyatakan IIRC 2024 akan membahas isu iklim, gangguan ekonomi, geopolitik yang berdampak pada produksi beras.


Bulog Gelar Indonesia International Rice Conference di Bali, Apa yang Akan Dibahas?

1 hari lalu

Petani memanen padi di Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis 7 Maret 2024. Sekitar 20 hektare lahan pertanian di kawasan itu terdampak banjir akibat tanggul waduk jebol. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Bulog Gelar Indonesia International Rice Conference di Bali, Apa yang Akan Dibahas?

Acara Bulog bertajuk Rice Resilience: Adapting to Global Challenges ini berlangsung di International Convention Center - The Westin Nusa Dua, Bali.


Bulog akan Lanjutkan Impor Beras untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

7 hari lalu

Sejumlah pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton. ANTARA/Yudi Manar
Bulog akan Lanjutkan Impor Beras untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengaku akan lanjutkan impor beras. Untuk dukung program Makan Bergizi Gratis.


Terpopuler: ICW Undang Kaesang Klarifikasi Jet Pribadi, IKN Bakal jadi Produk Gagal

8 hari lalu

Explain: Celah Gratifikasi Kaesang pada Penggunaan Jet Pribadi
Terpopuler: ICW Undang Kaesang Klarifikasi Jet Pribadi, IKN Bakal jadi Produk Gagal

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 12 September 2024, dimulai dari agenda undangan ICW ke Kaesang Pangarep untuk mengklarifikasi jet pribadi.


Bos Bulog soal Program Makan Bergizi Gratis: Penyerapan Gabah Penting, Kemitraan di Era Modern Tak Bisa Ditawar Lagi

8 hari lalu

Petani tengah memisahkan gabah diarea persawahan kawasan Sukabakti, Beka si, Jawa Barat, Senin, 2 September 2024. Nilai tukar petani (NTP) naik pada Agustus 2024. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. TEMPO/Tony Hartawan
Bos Bulog soal Program Makan Bergizi Gratis: Penyerapan Gabah Penting, Kemitraan di Era Modern Tak Bisa Ditawar Lagi

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengaku siap mendukung program makan bergizi gratis Prabowo Subianto. Apa perannya?


Antisipasi Demurrage, Dirut Bulog: Saya Orang Lama di Pelabuhan

8 hari lalu

Direktur Utama PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri, R. Wahyu Suparyono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021. Rapat tersebut membahas mengenai kinerja perusahaan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Antisipasi Demurrage, Dirut Bulog: Saya Orang Lama di Pelabuhan

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono menyiapkan langkah-langkah mengantisipasi demurrage terulang. Apa saja?


Dirut Bulog Jelaskan Alasan Orang Dekat Prabowo jadi Wakilnya

8 hari lalu

Dirut Bulog Wahyu Suparyono. Foto : Dok Asabri
Dirut Bulog Jelaskan Alasan Orang Dekat Prabowo jadi Wakilnya

Direktur Utama Perum Bulog jelaskan alasan bekas Ketua Pembina Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran Sulawesi Selatan jadi wakilnya. Apa itu?


Erick Thohir Rombak Direksi Bulog, Serapan Gabah Petani Menjadi Sorotan

9 hari lalu

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan pergantian Direksi Perum Bulog dan menetapkan Wahyu Suparyono sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog. ANTARA/HO-Bulog
Erick Thohir Rombak Direksi Bulog, Serapan Gabah Petani Menjadi Sorotan

Pengamat pertanian dari CORE, Eliza Mardian, menyoroti langkah Menteri Erick Thohir merombak direksi Bulog. Serapan gabah petani dinilai belum maksima